Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

15 Desember 2008

Susahnya Mau Skripsi


Masa SMA memang masa yang paling indah. Hanya memikrikan tugas, belajar dan kalaupun ingin pergi refreshing tinggal jalan saja kemana pun tujuan kita tanpa memikirkan tugas ataupun kerjaan yang sedang menunggu. Tugas di SMA bisa di kerjakan dengan teman satu kelas, bahkan kita tidak mengerjakan pun bisa contek-contekan dengan teman. Karena tugas di SMA sama antara individu satu dengan individu yang lain.

Tapi bagaimana dengan kuliah?? Kuliah menurut saya sangatlah individualis. Semuanya kita lakukan sendiri, berhadapan dengan dosen sendiri secara langsung. Laporan yang dikumpulkan pun juga harus mempunyai sitasi, jadi harus mempunyai acuan. Selain itu presentasi juga dilakukan sendiri, seperti seminar, kita juga yang mempersiapkan sendiri mulai dari membuat laporan, mencari dosen pembimbing, tanda tangan dan undangan untuk para dosen, presentasi di depan umum dan dosen, membeli snack, dan mempersiapkan diri untuk tampil smart. Semua serba sendiri dan hasilnya diperoleh untuk diri sendiri.

Dulu waktu saya kuliah, saya sempat blank. Dalam arti, saya sering bolos kuliah gara-gara saya sangat malas untuk masuk kelas, sehingga hasilnya waktu itu pun tidak memuaskan atau boleh di bilang Nasakom. Saya malas karena waktu itu saya tidak ingin kuliah, yang saya inginkan adalah bekerja. Saya ingin bekerja karena tergiur dengan sahabat-sahabat saya. Mereka sudah bekerja semua dan saya ingin bekerja agar bisa mendapatkan uang karena pada waktu itu banyak yang saya pikirkan demi mendapatkan uang untuk membantu ibu saya. Selain itu juga masalah saya sangat komplikasi, mulai dari masalah dengan ayah saya, adek saya dan masalah juga terkadang dari kuliah saya. Tiap kali saya mencoba melamar kerja, pasti langsung diterima. Terakhir kali saya bekerja di suatu tempat dan ibu saya mengetahuinya. Esok harinya saya dilarang bekerja lagi dengan ancaman apabila saya masih bekerja, maka ibu saya tidak akan memberi uang kuliah. Karena ibu saya berprinsip kalau kuliah, silahkan konsen ke kuliah dulu biar cepat kelar.

Saya berpikir lagi untuk mengambil keputusan apa yang harus saya pilih. Akhirnya saya memilih meneruskan kuliah walaupun agak tersengal-sengal. Entah gara-gara mata kuliah yang sulit ataupun uang untuk pembayaran kuliah. Lama-kelamaan kuliah saya buat enjoy, dan saya bisa mengejar ketinggalan semuanya. Saya menyesal, kenapa tidak dari dulu saja saya serius kuliah. Empat semester saya raih dengan nilai tidak memuaskan. Mata kuliah yang di dapat di tempat saya prinsipnya paketan. Apabila nilainya jelek, maka harus meninggalkan satu mata kuliah, apabila nilainya sesuai standart maka dapat mengambil satu paket penuh dan nilai yang sangat memuaskan dapat mengambil mata kuliah di atasnya (yang belum pernah diambil) atau mata kuliah yang kemarin sudah kita lalui tapi jelek kemudian di ambil lagi untuk di ulang. Setelah semester ke empat, saya mengejar dengan nilai yang sangat bagus walau tidak 100% dan saya bisa dengan cepat mengulang semua mata kuliah yang jelek.
Sekarang tiba waktunya untuk skripsi. Di tempat kuliah saya, apabila akan mengambil skripsi harus penelitian dulu dan waktunya pun boleh dibilang lumayan dan biayanya pun juga tidak sedkit. Belum lagi kalau gagal, pastinya akan mengulang penelitian tersebut. Saya sempat tiga kali ganti penelitian. Yang pertama saya sudah mempersiapkan dengan teman satu tim saya se-angkatan, seminar lab yang wajib dilakukan bagi semua yang akan melakukan penelitian pun juga sudah dilaksanakan dengan teman satu tim. Sebenarnya ini ikut proyek orang lain, tapi setelah kita membayar uang untuk penelitian dan menunggu komando, ternyata tidak ada tindak lanjut yang cepat. Pasti selalu aja mundur dan mundur terus. Akhirnya saya dan teman satu tim pisah untuk mencari penelitian lain, dan saya mendapatkan tim penelitian dengan teman yang di bawah angkatan saya. Ego dan manipulasi data dilakukan, saya berpikir panjang. Apabila saya teruskan, saya tidak akan bisa mengerjakan skripsi karena hasil perhitungan dari data tiap harinya tidak valid, data yang harusnya di ambil pada hari H kadang di undur sampai 1 minggu padahal apabila hasilnya dilakukan antara hari H dengan waktu yang di undur beda, bahan penelitian saya tidak berkembang dengan normal karena teman satu tim malas-malasan untuk menjalankan prosedur dan dalam menjalankan pun asal. Kemudian tiba parameter yang saya ambil, saya bingung karena sebelum saya memulai parameter selalu minta keterangan dan tanya ke dosen pembimbing saya.

Dosen saya pun juga menanyakan bahan untuk parameter masih ada berapa, saya menjawab sejujurnya bahan yang masih ada dan itupun mepet sekali, mungkin kalau saya gunakan sesuai kebutuhan saya akan habis. Saat itu juga ada yang belum ambil parameter sebanyak dua orang. Karena saya memikirkan kebutuhan teman, akhirnya saya mundur mengambil data selama satu minggu. Tapi apa dikata, sewaktu hari H, bahan saya di pakai teman saya yang masih kurang dari parameter dia. Bukan dua orang terakhir tadi, tapi teman yang sudah mengambil data dari awal. Dulu waktu dia mengambil data, saya sudah peringatkan bahwa data dia bakal kurang, tapi dia tidak menggubris omongan saya. Dia juga asal dalam mengambil datanya. Walhasil saya tidak kebagian apa-apa padahal saya sudah melakukan penelitian itu selama satu bulan. Penelitian ini adalah milik dosen di fakultas tersebut, dan sampai sekarang mungkin tidak tahu bahwa hasil laporan data penelitian ini adalah manipulasi semata. Saya mencoba lapang dada menerima perlakuan teman satu tim yang egois, dengan berpikir toh datanya juga acak-acakan. Saya ingin data yang nantinya bisa saya olah tanpa manipulasi yang terlalu banyak. Wajarlah apabila dalam data ada manipulasi, tapi apabila terlalu memanipulasi maka saya merasa tidak puas karena saya benar-benar ingin mendapatkan hasil dari penelitian saya dan ingin memberikan informasi kepada para pembaca dan instansi yang terkait bahwa penelitian tentang parameter saya akan mengakibatkan perubahan pada bahan saya tersebut. Akhirnya saya pindah penelitian lagi akan tetapi berbeda laboratorium. Penelitian yang tidak saya mengerti dan saya pahami. Saya mulai dari nol lagi. Sampai saat ini saya bisa menyelesaikan penelitian tersebut. Dan skripsi telah menunggu saya untuk saya olah, revisi dan saya ujikan di depan para dosen.

7 komentar:

  1. semangat bos.. kalo ada temenmu yang rese, sikat aja,selama U di jalan yang benar. ha3x.

    BalasHapus
  2. eka sedih aq baca blogs qm tuh...ya biar bagaimanapun tetep smangat aja dan kelarkan kuliah qm , sbgaimana apa yg ibu qm ingginkan supaya konsen thdp kuliah qm...
    eh mengenai lagunya ne TOP BGT oke dech eka,
    pantang menyerah ya..smoga tuhan beserta org2 yg pantang menyerah dan terkabul smua keinginan kamu.
    (NFS)

    BalasHapus
  3. lho, koq sedih. yang ngalamin kan aku. hehehe. ini juga lagi latihan jadi blogger koq. so belum bisa maksimal juga seh. hehehe. tankyu udah buka blog aku

    BalasHapus
  4. Ini blog kok isinya kisah sedih*&%$^#, emang nggak ada yang lain apa? jangan-jangan lagi kurang kerjaan lagi..
    teguh

    BalasHapus
  5. yaaach..
    namanya juga blog, tempat sharing, tempat menulis apapun situasi kita sekarang, kemarin, dan selanjutnya :-)
    kamu kalo mau bikin dan isinya apapun juga bisa.
    kan udah aku ceritain semua di profil... di baca donk kenapa aku buat blog ini

    BalasHapus
  6. ka...lumayan sedih blogmu
    tapi ceritanya mbok ya jangan yang sedih aja
    tapi kasih donk sedikit cerita seneng
    kaya misalnya cerita kkn
    itu kan cerita yang lumayan seru
    persoalan kuliah kan ga hanya terjadi di dalam kampus tapi uga yan terjadi di luar kampus
    mungkin memang bener kalo blog itu seperti diary kita yang bisa kita isi sesuai dengan mood dan cerita yang ada
    tapi jangan hanya cerita sedih yang akhirnya membuat sedih si pembaca
    untung aja aku ga sampe nangis baca blogmu hehehehe...
    tetep semangat ya ka... (eka_hukum04@yahoo.com)

    BalasHapus
  7. eka sayang,,, aku kan ga cuma cerita sedih mlulu, di lihat dari judul yang lain kan juga ada yang ga menyedihkan. lagian aku tulis ini juga kadang sebel juga ditanya mlulu kenapa aku ga lulus2. nah daripada aku cerita di ulang-ulang, mending aku tulis aja biar pada tau kenapa aku bisa mundur lulusnya.

    BalasHapus

Waktu menunjukkan pukul :