Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

22 Januari 2009

Semirang Waterfall

Semirang Waterfall
Tema kita kali ini adalah wisata di Air Terjun Semirang atau dalam bahasa Jawa Kromo Alusnya mungkin adalah Semirang Waterfall. Lokasinya berada di Desa Gogik, Ungaran, Kabupaten Semarang. Air terjun ini memiliki keindahan alam yang seperti hutan dan memiliki ketinggian ± 45 meter.

Akses menuju desa Gogik memang sudah memiliki jalur yang mudah, akan tetapi untuk menuju gerbang masuknya, masih sangat jelek. Jika tidak gesit menaiki sepeda motor, akan terjatuh karena jalan berbatu dan akan licin jika batu-batuan tersebut basah. Pengunjung yang membawa roda empat, sama sekali tidak dapat memasuki jalan menuju gerbang, jadi harus parkir yang dirasa agak jauh dari gerbang tepatnya di depan makam desa Gogik dan berjalan menuju gerbang kira-kira 500 meter.



Jalan Setapak Menuju Air Terjun

Tiket masuk wisata ini terbilang murah yakni Rp 3.000 per orang. Mencapai air terjun Semirang dibutuhkan tenaga yang ekstra, karena pengunjung harus mendaki jalan setapak sepanjang kurang lebih 1 km. Pengunjung yang tidak terbiasa berolah raga pastinya akan merasa capai untuk menuju puncak, karena medannya seperti naik gunung. Naik turun melewati tangga, sungai kecil dan banyak pepohonan yang tinggi dan rindang.


Pos Tempat Persinggahan Sejenak

Disediakan pos juga yang dapat digunakan untuk bersinggah dan beristirahat serta menikmati sejenak suara angin, gemericik air dan kicauan burung. Setelah mencapai puncak, di sana ada tenda-tenda kecil atau warung yang menjual makanan dan minuman. Namun sayangnya tempat ini tidak menjual souvenir.



Welcome to the Semirang

Air terjunnya melambai-lambai untuk kita dekati dan sejenak bermain air bahkan berendam di bawah air terjun itu. Angin yang begitu kencang membuat air dari atas menyebar ke sekitar dan menambah segar cuaca di sekelilingnya.




Batu Besar Tepat di Depan Air Terjun



Nampang dulu lah...


Maybe ini yang dapat saya tulis, walau tidak banyak, semoga bermanfaat.




13 Januari 2009

Lawang 1000

Foto mas Han, Mb Vani, saya dan Mb Ninis




Lawang Sewu merupakan salah satu saksi bisu sejarah yang berada di kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, terletak persis di depan Tugu Muda yang dikelilingi oleh taman. Gedung ini terdiri dari 2 bangunan utama dan satu bangunan yang sepertinya diperuntukkan untuk gudang, lengkap dengan ruangan bawah tanahnya. Bangunan ini telah berusia 106 tahun terhitung dari tahun 1903 sampai 2009 yang dirancang oleh arsitek C.Citroen dari Firma J.F. Klinkhamer dan B.J. dan awalnya diperuntukkan sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda . NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS).


Penduduk Semarang menyebut bangunan ini adalah Lawang Sewu dikarenakan bangunan ini sangat kokoh dan terdiri dari banyak sekali lorong-lorong dan jendela-jendela yang saling terhubung satu sama lain. Pada masa penjajahan Belanda lorong ini hanya digunakan sebagai tempat resapan air, tapi saat penjajahan Jepang, tempat ini digunakan untuk penjara bawah tanah. Konon kabarnya lorong tersebut menghubungkan dari dari Lawang Sewu ke SMA 1, SMA 3 SMA 5 dan SMP 40. Tapi pastinya saya tidak tahu benar karena ini hanya cerita dari pelajar yang bersekolah disitu. Mereka ada yang bercerita bahwa di sekolah tersebut terdapat sebuah pintu untuk menuju lorong bawah tanah yang menuju ke arah Lawang Sewu tetapi dirahasiakan dan tidak boleh dimasuki oleh siapapun juga. Mungkin dikarenakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena Lawang Sewu mempunyai cerita mistis apalagi di dalam bawah tanah. Lorong itu terdiri dari penjara jongkok dan penjara berdiri yang digunakan penjajah Jepang untuk menyiksa moyang kita yang berusaha berontak dan tidak bisa memenuhi keinginan para penjajah.


Namun sekarang gedung ini telah terbuka bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya. Untuk masuk ke dalam lorong bawah tanah akan dikenakan tiket masuk dan akan di temani oleh pemandu yang mengetahui jalan atau arah lorong tersebut agar tidak tersesat. Ada lagi yang menarik perhatian setiap orang yang masuk ke dalam gedung tua ini, saat masuk pada bagian pintu depan, kita akan melihat kaca terukir seperti lukisan yang indah dan kaca ini menarik banyak kalangan pemburu barang-barang sejarah sehingga pernah di tawar hingga 5 Milyar. Hmm… mau buat apa ya. Saya membayangkan jika kaca tersebut di beli kemudian di ambil dari letaknya saat ini,,, seperti apa ya jadinya… Nah, bagi anda yang belum pernah mengunjungi Lawang Sewu, silahkan berkunjung dan melihat-lihat gedung tua ini.

Waktu menunjukkan pukul :